Oleh: Oleh: SHERYL GAY STOLBERG
Berdasarkan penelitian tentang tokoh2 revolusioner seperti Gandhi,pemberontakan tanpa-kekerasan,perjuangan hak-hak sipil,boikot ekonomi dan sejenisnya,ia menyimpulkan bahwa untuk memajukan kebebasan memerlukan strategi yg hati2 dan perencanaan cermat,nasihat yang Ziada katakan,bergema di antara para pimpinan pemuda di Mesir.Dia mengatakan,unjuk rasa dgn cara damai menjadi pilihan terbaik-bukan karena berbagai alasan moral,namun karena ujuk rasa dgn kekerasan akan memprovokasi otokrat untuk bertindak keras."Jika Anda berjuang dengan kekerasan,"kata Sharp,"itu artinya Anda sedang bertarung dengan senjata terbaik musuh Anda,dan Anda mungkin akan menjadi seorang pahlawan yang gagah berani tapi mati."
Banyak pemimpin otoriter dunia tidak menyukai Sharp.Diantaranya Presiden Venezuela Hugo Chavez,pejabat2 Myanmar,yg menurut kabel diplomatik yg diperoleh WikiLeaks,menuduhnya menjadi bagian dari konspirasi yang merancang demonstrasi dgn tujuan "menggulingkan pemerintah "(Setahun sebelumnya,kabel dari kedutaan Amerika Serikat di Damaskus mencatat bahwa pembangkang Suriah dilatih dalam anti-kekerasan berdasarkan buku karya Sharp.)
Pada tahun 2008,Iran menggambarkan Sharp,bersama dengan Senator John McCain dan investor George Soros,dalam sebuah video propaganda animasi yang menuduh Sharp sebagai agen C.I.A. "yang bertugas melakukan infiltrasi AS ke negara lainnya," sebuah pernyataan rekan sejawatnya yg terbukti konyol.
"Dia,secara umum,dianggap sebagai bapak dari seluruh bidang studi aksi tanpa kekerasan,"kata Stephen Zunes,seorang ahli dalam bidang studi tsb di Universitas San Francisco."Beberapa cerita berlebihan tentang dirinya ini menyebar keseluruh dunia dan revolusi pun dimulai dan massa pun bergerak,betapa lucunya.Dia lebih banyak melakukan penelitian dan pekerjaan teoritis daripada menyebarkannya."
Itu bukan berarti Sharp tidak melihat aksi apapun.Pada 1989,ia terbang ke Cina menjadi saksi pemberontakan di Lapangan Tiananmen.Di awal 1990-an,ia menyelinap ke kamp pemberontak di Myanmar pada undangan Robert L. Helvey,Kolonel pensiunanan yg memberikan advokasi kepada oposisi di sana.Mereka bertemu ketika Kolonel Helvey mendapat beasiswa di Harvard,pria militer tsb menganganggap profesor Sharp mempunyai ide yang mungkin dapat menghindari perang."Disini kita berada di hutan ini,sedang membaca karya Gene Sharp dengan cahaya lilin,"kenang Kolonel Helvey."Orang ini punya wawasan luar biasa tentang masyarakat dan dinamika kekuatan sosial."
Namun,sebuah karya yg hebat tidaklah selalu membuat setiap terkesan.AbuKhalil As'ad misalnya,seorang ilmuwan politik Libanon dan pendiri blog "Angry Arab News Service",merasa tersinggung oleh pernyataan Sharp di koran The New York Times,Senin.Ia mengeluh bahwa wartawan Barat sedang mencari "Lawrence of Saudi " untuk menjelaskan keberhasilan revolusi di Mesir,dalam sebuah usaha kolonialis untuk menyangkal usaha keras Mesir.
Namun,seperti profil Mr Sharp yg tampaknya terus berkembang,,lembaganya mengerucut.
Ackerman,yang menjadi kaya sebagai bankir investasi setelah belajar dibawah asuhan Sharp,menyumbangkan jutaan dolar dan menjaganya tetap berputar selama bertahun-tahun.Tapi sekitar 1 dekade yang lalu,Ackerman ingin menyebarkan ide Sharp lebih agresif,dan juga idenya sendiri.Dia menaruh uang ke dalam lembaganya sendiri,yang juga memproduksi film dan bahkan video game untuk melatih pembangkang.Sebuah hak bayar yg dibelinya tetap membantu membayar gaji Sharp.
Di usia senja karirnya,Sharp,yang tidak pernah menikah,mejadi tenang.Suaranya yg bergetar dan matanya yg biru berair bila ia kelelahan,dia tak berani lagi menyetir setelah kecelakaan baru-baru ini.Dia berbelanja bahan makanannya sendiri;asistennya,Nona Raquib,mencoba mengikutinya ketika cuaca dingin.Dia tidak menyukainya.
Dia mengatakan karyanya jauh dari selesai.Dia baru saja mengajukan naskah untuk buku baru,"Sharp's Dictionary of Power and Struggle:Terminology of Civil Resistance in Conflicts," yang akan diterbitkan musim gugur ini oleh Oxford University Press.Dia ingin pembaca mengetahui dia tidak memilih judul."Memang Ini sedikit kurang sopan,"katanya.Dia sedang mengerjakan naskah lain tentang Einstein,yang memiliki keprihatinan sendiri tentang totalitarianisme meminta Sharp agar mengadopsi nama ilmuwan tsb sebagai nama lembaganya.(Einstein menulis kata pengantar untuk buku pertama Sharp,tentang Gandhi.)
Sementara itu,dia terus mengamati dengan seksama masalah Timur Tengah.Ia terkesan oleh kedisiplinan demonstran Mesir yang tetap tetap tenang dalam aksi protes mereka,dan terutama oleh berkurangnya rasa takut mereka."Itulah tujuan Gandhi,"kata Sharp."Jika orang tidak takut pada kediktatoran,maka kediktatoran itu berada dalam kesulitan besar."(Habis)
Saturday, February 19, 2011
Friday, February 18, 2011
Gene Sharp:Penulis buku panduan Revolusi (1)
Oleh: Oleh: SHERYL GAY STOLBERG
Gene Sharp,83,penulis buku tentang anti- kekerasan.
Nun jauh dari Tahrir Square di Kairo,seorang intelektual senior Amerika memperbaiki barisan bata rumahnya yg berantakan di lingkungan kelas-pekerja.Namanya Gene Sharp.Bungkuk dan ubanan di usianya yg 83th,ia menanam anggrek,belum menguasai Internet dan hampir tidak tampak seperti manusia berbahaya.Gak nyangka,ilmuwah bisa gaptek gini hehehe
Tapi bagi Diktator Dunia,ide-idenya bisa berakibat fatal.
Tak banyak sih orang Amerika yg peduli dgn Sharp.Tapi selama puluhan tahun,karya tulisnya tentang revolusi tanpa kekerasan-yang paling terkenal "From Dictatorship to Democracy," sebuah buku panduan setebal 93 halaman tentang cara2 menumbangkan penguasa otoriter,bisa di-download dalam 24 bahasa-telah mengilhami para pembangkang di seluruh dunia,termasuk di Burma,Bosnia,Estonia dan Zimbabwe,dan kini Tunisia dan Mesir.
Ketika Gerakan Pemuda 6 April di Mesir sedang berusaha kembali pulih dari upaya gagal tahun 2005,para pemimpinnya terombang-ambing dgn "Ide gila" menumbangkan pemerintahan,kata Ahmed Maher,seorang pakar strategi terkemuka.Mereka,dengan tak sengaja,teringat nama Sharp saat mengamati gerakan Serbia,Otpor,yang telah dipengaruhinya.
Ketika aktivis non-partisan dari 'International Center on nonviolence',yang melatih para aktivis pro-demokrasi,menyelinap ke Kairo beberapa tahun lalu untuk melakukan lokakarya,diantara karya tulis yg disebarkan adalah buku Sharp berjudul,"198 Metode melakukan aksi tanpa kekerasan," yg berisi daftar taktik yang berkisar dari mulai mogok makan bagi "demonstran" hingga "Mengungkapkan identitas agen rahasia."
Dalia Ziada,seorang blogger Mesir dan aktivis yang menghadiri lokakarya dan kemudian mengorganisir aktivitas serupa dengan caranya sendiri,mengatakan para peserta pelatihan tsb aktif dlm pemberontakan baik di Tunisia maupun Mesir.Dia mengatakan beberapa aktivis nenerjemahkan nukilan hasil karya Sharp ke dalam bahasa Arab,dan bahwa pesan tentang "menyerang kelemahan diktator" benar2 melekat pada diri mereka.Peter Ackerman,mantan mahasiswa Sharp yang mendirikan pusat anti-kekerasan dan melangsungkan lokakarya di Kairo,menyebut mantan mentornya sebagai bukti bahwa "ide memang memiliki kekuatan dasyat."
Sharp,seorang yang keras kepala namun sangat pemalu,berhati- hati untuk tidak terlalu bangga akan karyanya.Dia lebih pemikir daripada revolusioner,meskipun ketika masih muda ia pernah ikut dalam protes aksi duduk dan mendekam sembilan bulan di penjara federal di Danbury,Connecticut,karena menentang Perang Korea.Dia tidak pernah melakukan kontak apapun dengan para pengunjuk rasa Mesir,katanya,meskipun baru- baru ini mengetahui bahwa Moslem Brotherhood telah memposting isi buku "From Dictatorship to Democracy" di Website mereka.
Meskipun telah menyaksikan revolusi yang mampu menggulingkan Hosni Mubarak sebagai tanda "dorongan," Sharp berkata,"Rakyat Mesir-lah yg melakukan itu-bukan aku".
Ia menonton kejadian di Kairo tsb melalui CNN dari rumahnya yang sederhana di Timur Boston,yang ia beli pada th 1968 seharga $ 150 plus Back Taxes.
Rumahnya berfungsi sebagai kantor pusat dari Lembaga Albert Einstein,organisasi yang didirikan Sharp pada tahun 1983 sambil mengadakan seminar di Harvard dan mengajar ilmu politik di Universitas of Massachusetts,Dartmouth.
Lembaga ini terdiri dari Ia sendiri;asistennya,Jamila Raquib,yang keluarganya melarikan diri ke Soviet akibat penindasan di Afghanistan ketika ia masih berusia5 th,seorang manajer kantor paruh-waktu dan seorang campuran Golden Retriever bernama Sally.Di dinding kantor mereka terpampang stiker bumper bertuliskan "Gotov Je!"-Serbian for "He is finished!"
Di era Twitter yg begitu revolusioner,Internet memiliki sedikit daya tarik bagi Sharp.Dia tidak punya akun di Facebook memang dan tidak berusaha berperan di Web Einstein.("Aku harus bisa,"katanya meminta maaf.) Jika dia harus mengirimkan e-mail,ia akan melihat catatan yg ditulis tangan yg telah ditempelkan Nona Raquib,asistennya,di pintu dekat komputer 'state-of-the-art' Macintoshnya yg dipenuhi dengan buku dan kertas."Untuk membuka email-kosong,"tertulis pada catatan tsb,"klik sekali pada ikon yang mengatakan 'New' di bagian atas jendela.".hahaha ampe segitunya
Beberapa orang menuduh Sharp seorang aktivis politik anti perang yang beraliran kiri,ini dikarenakan pada tahun 1950-an,ia menulis untuk sebuah publikasi bernama "Peace News" dan ia pernah bekerja sebagai sekretaris pribadi A.J. Muste,seorang aktivis serikat pekerja terkemuka,namun dia menegaskan bahwa ia kehilangan paham pasifisnya dan kini menggambarkan dirinya sebagai "lintas-partisan."...(bersambung)
Sumber: The New York Times
Nun jauh dari Tahrir Square di Kairo,seorang intelektual senior Amerika memperbaiki barisan bata rumahnya yg berantakan di lingkungan kelas-pekerja.Namanya Gene Sharp.Bungkuk dan ubanan di usianya yg 83th,ia menanam anggrek,belum menguasai Internet dan hampir tidak tampak seperti manusia berbahaya.Gak nyangka,ilmuwah bisa gaptek gini hehehe
Tapi bagi Diktator Dunia,ide-idenya bisa berakibat fatal.
Tak banyak sih orang Amerika yg peduli dgn Sharp.Tapi selama puluhan tahun,karya tulisnya tentang revolusi tanpa kekerasan-yang paling terkenal "From Dictatorship to Democracy," sebuah buku panduan setebal 93 halaman tentang cara2 menumbangkan penguasa otoriter,bisa di-download dalam 24 bahasa-telah mengilhami para pembangkang di seluruh dunia,termasuk di Burma,Bosnia,Estonia dan Zimbabwe,dan kini Tunisia dan Mesir.
Ketika Gerakan Pemuda 6 April di Mesir sedang berusaha kembali pulih dari upaya gagal tahun 2005,para pemimpinnya terombang-ambing dgn "Ide gila" menumbangkan pemerintahan,kata Ahmed Maher,seorang pakar strategi terkemuka.Mereka,dengan tak sengaja,teringat nama Sharp saat mengamati gerakan Serbia,Otpor,yang telah dipengaruhinya.
Ketika aktivis non-partisan dari 'International Center on nonviolence',yang melatih para aktivis pro-demokrasi,menyelinap ke Kairo beberapa tahun lalu untuk melakukan lokakarya,diantara karya tulis yg disebarkan adalah buku Sharp berjudul,"198 Metode melakukan aksi tanpa kekerasan," yg berisi daftar taktik yang berkisar dari mulai mogok makan bagi "demonstran" hingga "Mengungkapkan identitas agen rahasia."
Dalia Ziada,seorang blogger Mesir dan aktivis yang menghadiri lokakarya dan kemudian mengorganisir aktivitas serupa dengan caranya sendiri,mengatakan para peserta pelatihan tsb aktif dlm pemberontakan baik di Tunisia maupun Mesir.Dia mengatakan beberapa aktivis nenerjemahkan nukilan hasil karya Sharp ke dalam bahasa Arab,dan bahwa pesan tentang "menyerang kelemahan diktator" benar2 melekat pada diri mereka.Peter Ackerman,mantan mahasiswa Sharp yang mendirikan pusat anti-kekerasan dan melangsungkan lokakarya di Kairo,menyebut mantan mentornya sebagai bukti bahwa "ide memang memiliki kekuatan dasyat."
Sharp,seorang yang keras kepala namun sangat pemalu,berhati- hati untuk tidak terlalu bangga akan karyanya.Dia lebih pemikir daripada revolusioner,meskipun ketika masih muda ia pernah ikut dalam protes aksi duduk dan mendekam sembilan bulan di penjara federal di Danbury,Connecticut,karena menentang Perang Korea.Dia tidak pernah melakukan kontak apapun dengan para pengunjuk rasa Mesir,katanya,meskipun baru- baru ini mengetahui bahwa Moslem Brotherhood telah memposting isi buku "From Dictatorship to Democracy" di Website mereka.
Meskipun telah menyaksikan revolusi yang mampu menggulingkan Hosni Mubarak sebagai tanda "dorongan," Sharp berkata,"Rakyat Mesir-lah yg melakukan itu-bukan aku".
Ia menonton kejadian di Kairo tsb melalui CNN dari rumahnya yang sederhana di Timur Boston,yang ia beli pada th 1968 seharga $ 150 plus Back Taxes.
Rumahnya berfungsi sebagai kantor pusat dari Lembaga Albert Einstein,organisasi yang didirikan Sharp pada tahun 1983 sambil mengadakan seminar di Harvard dan mengajar ilmu politik di Universitas of Massachusetts,Dartmouth.
Lembaga ini terdiri dari Ia sendiri;asistennya,Jamila Raquib,yang keluarganya melarikan diri ke Soviet akibat penindasan di Afghanistan ketika ia masih berusia5 th,seorang manajer kantor paruh-waktu dan seorang campuran Golden Retriever bernama Sally.Di dinding kantor mereka terpampang stiker bumper bertuliskan "Gotov Je!"-Serbian for "He is finished!"
Di era Twitter yg begitu revolusioner,Internet memiliki sedikit daya tarik bagi Sharp.Dia tidak punya akun di Facebook memang dan tidak berusaha berperan di Web Einstein.("Aku harus bisa,"katanya meminta maaf.) Jika dia harus mengirimkan e-mail,ia akan melihat catatan yg ditulis tangan yg telah ditempelkan Nona Raquib,asistennya,di pintu dekat komputer 'state-of-the-art' Macintoshnya yg dipenuhi dengan buku dan kertas."Untuk membuka email-kosong,"tertulis pada catatan tsb,"klik sekali pada ikon yang mengatakan 'New' di bagian atas jendela.".hahaha ampe segitunya
Beberapa orang menuduh Sharp seorang aktivis politik anti perang yang beraliran kiri,ini dikarenakan pada tahun 1950-an,ia menulis untuk sebuah publikasi bernama "Peace News" dan ia pernah bekerja sebagai sekretaris pribadi A.J. Muste,seorang aktivis serikat pekerja terkemuka,namun dia menegaskan bahwa ia kehilangan paham pasifisnya dan kini menggambarkan dirinya sebagai "lintas-partisan."...(bersambung)
Sumber: The New York Times
Wednesday, February 16, 2011
ASA DAN PROTES
Otokrat Iran telah menunjukkan sekali lagi bahwa mereka memang benar-benar tidak tahu malu.Minggu lalu,pemerintah Iran bersorak gembira atas runtuhnya Hosni Mubarak dari Mesir dan bergegas menyatakan solidaritas kepada para demonstran di Tahrir Square.
Pada hari Senin,ketika ribuan pemrotes Iran tanpa takut turun ke jalan di Teheran,pemerintah langsung memerintahkan polisi anti huru hara untuk mengancam dan memukuli siapa pun yang berani menuntut untuk mengakhiri aturan mullah.Pengadilan mengumumkan bahwa 1.500 orang dipenjara,dan seorang anggota Parlemen berkata dua orang tewas.Wartawan dilarang meliputi aksi protes,sehingga tidak ada satu pun yg benar-benar tahu berapa banyak lagi mungkin telah tewas.Pemerintah telah mengenakan tahanan rumah terhadap dua dari pemimpin2 oposisi utama,Mir Hussein Mousavi dan Mehdi Karroubi.Pada hari Selasa,222 dari 290 anggota parlemen Iran meminta agar mereka dieksekusi.Sayangnya,tidak ada yang bisa menampik bahwa itu hanyalah retorika kosong.Sekelompok intelektual Iran yg tinggal di luar negeri baru-baru ini menuduh bahwa Teheran melakukan eksekusi thd lebih dari 500 pembangkang pada tahun 2010 dan 83 lainya awal tahun ini.Kita tidak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya.
Kami bersorak oleh berita bahwa orang2 Iran masih mau berdiri dan benar-benar takut akan kapasitas pemerintah yg begitu brutal.
Iran bukanlah satu2nya pemerintahan yg memilih kekuatan militer dgn alasan apapun.Dua orang terbunuh dlm minggu ini selama unjuk rasa di Bahrain.Negara kecil yg diperintah oleh Monarki Sunni,dan mayoritas Syiah telah lama menuntut peran lebih besar dalam Parlemen dan perubahan demokratis lainnya.Raja akan harus mulai memberikan reformasi yang dijanjikan.Tindakan keras lebih lanjut hanya akan memancing kemarahan tersebut.
Pemerintahan Obama terlalu lama menemukan suaranya di Mesir.Hal ini dpt dimengerti mengingat investasi strategis AS di Mesir.Biaya untuk reputasi Amerika mungkin akan tinggi.
Mengecam penindasan di Iran,tentu saja,lebih mudah.Pada hari Selasa,Presiden Obama memberi apresiasi kepada demonstran Iran dan mengkritik tindakan keras pemerintah.Tantangan bagi Washington benar2 masih begitu banyak.
Obama memang pintar dengan tidak membuat isu apapun selama aksi unjuk rasa anti-pemerintah di Iran tahun 2009.Kini dia dan para pembantunya harus menemukan cara untuk membantu rakyat Iran tanpa memanncing para narasi mullah tentang manipulasi asing.Inisiatif Departemen luar negri untuk memperluas dan mempertahankan akses Internet di seluruh dunia (baru saja membuka sebuah situs Twitter di Persia) tampaknya menjadi awal kreatifitas.
Bahrain adalah pangkalan Angkatan Laut Amerika Serikat Armada kelima,dan Obama sekali lagi sedang berjuang untuk menemukan kembali suaranya.Pada hari Selasa,Departemen Luar Negeri menyatakan keprihatinan atas korban tewas di Bahrain dan mendesak agar semua pihak dapat menahan diri dari tindak kekerasan.Kami berharap pemerintah (Obama) juga menekan Bahrain untuk memulai proses reformasi dan memperingatkan akan adanya aksi kekerasan berdarah.Jika penindasan terus berlangsung,Washington harus tegas2 mengecamnya.
Revolusi Mesir telah mengilhami orang di seluruh wilayah tsb dan sangat cemas dengan pemerintahan otoriter.Tapi bahkan sebenarnya tak satupun yang tahu bagaimana Mesir akan berubah.Militer "berharap" dapat menyerahkan kekuasaan kepada kepemimpinan sipil terpilih jelang Agustus.Agar janji ini berjalan dgn baik,perlu kiranya mencabut status darurat sekarang dan mulai bekerja dengan kelompok oposisi untuk merencanakan pemilu yg kredibel.
Amerika Serikat telah menjalin hubungan yg mendalam dengan militer Mesir dan bantuan lebih dari $1 milyar per tahun sbg pinjaman.Mesir harus terus didorong kearah perbaikan
Diterjemahkan dari artikel aslinya di The York Time
Pada hari Senin,ketika ribuan pemrotes Iran tanpa takut turun ke jalan di Teheran,pemerintah langsung memerintahkan polisi anti huru hara untuk mengancam dan memukuli siapa pun yang berani menuntut untuk mengakhiri aturan mullah.Pengadilan mengumumkan bahwa 1.500 orang dipenjara,dan seorang anggota Parlemen berkata dua orang tewas.Wartawan dilarang meliputi aksi protes,sehingga tidak ada satu pun yg benar-benar tahu berapa banyak lagi mungkin telah tewas.Pemerintah telah mengenakan tahanan rumah terhadap dua dari pemimpin2 oposisi utama,Mir Hussein Mousavi dan Mehdi Karroubi.Pada hari Selasa,222 dari 290 anggota parlemen Iran meminta agar mereka dieksekusi.Sayangnya,tidak ada yang bisa menampik bahwa itu hanyalah retorika kosong.Sekelompok intelektual Iran yg tinggal di luar negeri baru-baru ini menuduh bahwa Teheran melakukan eksekusi thd lebih dari 500 pembangkang pada tahun 2010 dan 83 lainya awal tahun ini.Kita tidak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya.
Kami bersorak oleh berita bahwa orang2 Iran masih mau berdiri dan benar-benar takut akan kapasitas pemerintah yg begitu brutal.
Iran bukanlah satu2nya pemerintahan yg memilih kekuatan militer dgn alasan apapun.Dua orang terbunuh dlm minggu ini selama unjuk rasa di Bahrain.Negara kecil yg diperintah oleh Monarki Sunni,dan mayoritas Syiah telah lama menuntut peran lebih besar dalam Parlemen dan perubahan demokratis lainnya.Raja akan harus mulai memberikan reformasi yang dijanjikan.Tindakan keras lebih lanjut hanya akan memancing kemarahan tersebut.
Pemerintahan Obama terlalu lama menemukan suaranya di Mesir.Hal ini dpt dimengerti mengingat investasi strategis AS di Mesir.Biaya untuk reputasi Amerika mungkin akan tinggi.
Mengecam penindasan di Iran,tentu saja,lebih mudah.Pada hari Selasa,Presiden Obama memberi apresiasi kepada demonstran Iran dan mengkritik tindakan keras pemerintah.Tantangan bagi Washington benar2 masih begitu banyak.
Obama memang pintar dengan tidak membuat isu apapun selama aksi unjuk rasa anti-pemerintah di Iran tahun 2009.Kini dia dan para pembantunya harus menemukan cara untuk membantu rakyat Iran tanpa memanncing para narasi mullah tentang manipulasi asing.Inisiatif Departemen luar negri untuk memperluas dan mempertahankan akses Internet di seluruh dunia (baru saja membuka sebuah situs Twitter di Persia) tampaknya menjadi awal kreatifitas.
Bahrain adalah pangkalan Angkatan Laut Amerika Serikat Armada kelima,dan Obama sekali lagi sedang berjuang untuk menemukan kembali suaranya.Pada hari Selasa,Departemen Luar Negeri menyatakan keprihatinan atas korban tewas di Bahrain dan mendesak agar semua pihak dapat menahan diri dari tindak kekerasan.Kami berharap pemerintah (Obama) juga menekan Bahrain untuk memulai proses reformasi dan memperingatkan akan adanya aksi kekerasan berdarah.Jika penindasan terus berlangsung,Washington harus tegas2 mengecamnya.
Revolusi Mesir telah mengilhami orang di seluruh wilayah tsb dan sangat cemas dengan pemerintahan otoriter.Tapi bahkan sebenarnya tak satupun yang tahu bagaimana Mesir akan berubah.Militer "berharap" dapat menyerahkan kekuasaan kepada kepemimpinan sipil terpilih jelang Agustus.Agar janji ini berjalan dgn baik,perlu kiranya mencabut status darurat sekarang dan mulai bekerja dengan kelompok oposisi untuk merencanakan pemilu yg kredibel.
Amerika Serikat telah menjalin hubungan yg mendalam dengan militer Mesir dan bantuan lebih dari $1 milyar per tahun sbg pinjaman.Mesir harus terus didorong kearah perbaikan
Diterjemahkan dari artikel aslinya di The York Time
Subscribe to:
Posts (Atom)