Oleh: Oleh: SHERYL GAY STOLBERG
Berdasarkan penelitian tentang tokoh2 revolusioner seperti Gandhi,pemberontakan tanpa-kekerasan,perjuangan hak-hak sipil,boikot ekonomi dan sejenisnya,ia menyimpulkan bahwa untuk memajukan kebebasan memerlukan strategi yg hati2 dan perencanaan cermat,nasihat yang Ziada katakan,bergema di antara para pimpinan pemuda di Mesir.Dia mengatakan,unjuk rasa dgn cara damai menjadi pilihan terbaik-bukan karena berbagai alasan moral,namun karena ujuk rasa dgn kekerasan akan memprovokasi otokrat untuk bertindak keras."Jika Anda berjuang dengan kekerasan,"kata Sharp,"itu artinya Anda sedang bertarung dengan senjata terbaik musuh Anda,dan Anda mungkin akan menjadi seorang pahlawan yang gagah berani tapi mati."
Banyak pemimpin otoriter dunia tidak menyukai Sharp.Diantaranya Presiden Venezuela Hugo Chavez,pejabat2 Myanmar,yg menurut kabel diplomatik yg diperoleh WikiLeaks,menuduhnya menjadi bagian dari konspirasi yang merancang demonstrasi dgn tujuan "menggulingkan pemerintah "(Setahun sebelumnya,kabel dari kedutaan Amerika Serikat di Damaskus mencatat bahwa pembangkang Suriah dilatih dalam anti-kekerasan berdasarkan buku karya Sharp.)
Pada tahun 2008,Iran menggambarkan Sharp,bersama dengan Senator John McCain dan investor George Soros,dalam sebuah video propaganda animasi yang menuduh Sharp sebagai agen C.I.A. "yang bertugas melakukan infiltrasi AS ke negara lainnya," sebuah pernyataan rekan sejawatnya yg terbukti konyol.
"Dia,secara umum,dianggap sebagai bapak dari seluruh bidang studi aksi tanpa kekerasan,"kata Stephen Zunes,seorang ahli dalam bidang studi tsb di Universitas San Francisco."Beberapa cerita berlebihan tentang dirinya ini menyebar keseluruh dunia dan revolusi pun dimulai dan massa pun bergerak,betapa lucunya.Dia lebih banyak melakukan penelitian dan pekerjaan teoritis daripada menyebarkannya."
Itu bukan berarti Sharp tidak melihat aksi apapun.Pada 1989,ia terbang ke Cina menjadi saksi pemberontakan di Lapangan Tiananmen.Di awal 1990-an,ia menyelinap ke kamp pemberontak di Myanmar pada undangan Robert L. Helvey,Kolonel pensiunanan yg memberikan advokasi kepada oposisi di sana.Mereka bertemu ketika Kolonel Helvey mendapat beasiswa di Harvard,pria militer tsb menganganggap profesor Sharp mempunyai ide yang mungkin dapat menghindari perang."Disini kita berada di hutan ini,sedang membaca karya Gene Sharp dengan cahaya lilin,"kenang Kolonel Helvey."Orang ini punya wawasan luar biasa tentang masyarakat dan dinamika kekuatan sosial."
Namun,sebuah karya yg hebat tidaklah selalu membuat setiap terkesan.AbuKhalil As'ad misalnya,seorang ilmuwan politik Libanon dan pendiri blog "Angry Arab News Service",merasa tersinggung oleh pernyataan Sharp di koran The New York Times,Senin.Ia mengeluh bahwa wartawan Barat sedang mencari "Lawrence of Saudi " untuk menjelaskan keberhasilan revolusi di Mesir,dalam sebuah usaha kolonialis untuk menyangkal usaha keras Mesir.
Namun,seperti profil Mr Sharp yg tampaknya terus berkembang,,lembaganya mengerucut.
Ackerman,yang menjadi kaya sebagai bankir investasi setelah belajar dibawah asuhan Sharp,menyumbangkan jutaan dolar dan menjaganya tetap berputar selama bertahun-tahun.Tapi sekitar 1 dekade yang lalu,Ackerman ingin menyebarkan ide Sharp lebih agresif,dan juga idenya sendiri.Dia menaruh uang ke dalam lembaganya sendiri,yang juga memproduksi film dan bahkan video game untuk melatih pembangkang.Sebuah hak bayar yg dibelinya tetap membantu membayar gaji Sharp.
Di usia senja karirnya,Sharp,yang tidak pernah menikah,mejadi tenang.Suaranya yg bergetar dan matanya yg biru berair bila ia kelelahan,dia tak berani lagi menyetir setelah kecelakaan baru-baru ini.Dia berbelanja bahan makanannya sendiri;asistennya,Nona Raquib,mencoba mengikutinya ketika cuaca dingin.Dia tidak menyukainya.
Dia mengatakan karyanya jauh dari selesai.Dia baru saja mengajukan naskah untuk buku baru,"Sharp's Dictionary of Power and Struggle:Terminology of Civil Resistance in Conflicts," yang akan diterbitkan musim gugur ini oleh Oxford University Press.Dia ingin pembaca mengetahui dia tidak memilih judul."Memang Ini sedikit kurang sopan,"katanya.Dia sedang mengerjakan naskah lain tentang Einstein,yang memiliki keprihatinan sendiri tentang totalitarianisme meminta Sharp agar mengadopsi nama ilmuwan tsb sebagai nama lembaganya.(Einstein menulis kata pengantar untuk buku pertama Sharp,tentang Gandhi.)
Sementara itu,dia terus mengamati dengan seksama masalah Timur Tengah.Ia terkesan oleh kedisiplinan demonstran Mesir yang tetap tetap tenang dalam aksi protes mereka,dan terutama oleh berkurangnya rasa takut mereka."Itulah tujuan Gandhi,"kata Sharp."Jika orang tidak takut pada kediktatoran,maka kediktatoran itu berada dalam kesulitan besar."(Habis)
No comments:
Post a Comment