WAKE UP MAN!!

Wednesday, February 16, 2011

ASA DAN PROTES

Otokrat Iran telah menunjukkan sekali lagi bahwa mereka memang benar-benar tidak tahu malu.Minggu lalu,pemerintah Iran bersorak gembira atas runtuhnya Hosni Mubarak dari Mesir dan bergegas menyatakan solidaritas kepada para demonstran di Tahrir Square.


Pada hari Senin,ketika ribuan pemrotes Iran tanpa takut turun ke jalan di Teheran,pemerintah langsung memerintahkan polisi anti huru hara untuk mengancam dan memukuli siapa pun yang berani menuntut untuk mengakhiri aturan mullah.Pengadilan mengumumkan bahwa 1.500 orang dipenjara,dan seorang anggota Parlemen berkata dua orang tewas.Wartawan dilarang meliputi aksi protes,sehingga tidak ada satu pun yg benar-benar tahu berapa banyak lagi mungkin telah tewas.Pemerintah telah mengenakan tahanan rumah terhadap dua dari pemimpin2 oposisi utama,Mir Hussein Mousavi dan Mehdi Karroubi.Pada hari Selasa,222 dari 290 anggota parlemen Iran meminta agar mereka dieksekusi.Sayangnya,tidak ada yang bisa menampik bahwa itu hanyalah retorika kosong.Sekelompok intelektual Iran yg tinggal di luar negeri baru-baru ini menuduh bahwa Teheran melakukan eksekusi thd lebih dari 500 pembangkang pada tahun 2010 dan 83 lainya awal tahun ini.Kita tidak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya.

Kami bersorak oleh berita bahwa orang2 Iran masih mau berdiri dan benar-benar takut akan kapasitas pemerintah yg begitu brutal.


Iran bukanlah satu2nya pemerintahan yg memilih kekuatan militer dgn alasan apapun.Dua orang terbunuh dlm minggu ini selama unjuk rasa di Bahrain.Negara kecil yg diperintah oleh Monarki Sunni,dan mayoritas Syiah telah lama menuntut peran lebih besar dalam Parlemen dan perubahan demokratis lainnya.Raja akan harus mulai memberikan reformasi yang dijanjikan.Tindakan keras lebih lanjut hanya akan memancing kemarahan tersebut.


Pemerintahan Obama terlalu lama menemukan suaranya di Mesir.Hal ini dpt dimengerti mengingat investasi strategis AS di Mesir.Biaya untuk reputasi Amerika mungkin akan tinggi.

Mengecam penindasan di Iran,tentu saja,lebih mudah.Pada hari Selasa,Presiden Obama memberi apresiasi kepada demonstran Iran dan mengkritik tindakan keras pemerintah.Tantangan bagi Washington benar2 masih begitu banyak.


Obama memang pintar dengan tidak membuat isu apapun selama aksi unjuk rasa anti-pemerintah di Iran tahun 2009.Kini dia dan para pembantunya harus menemukan cara untuk membantu rakyat Iran tanpa memanncing para narasi mullah tentang manipulasi asing.Inisiatif Departemen luar negri untuk memperluas dan mempertahankan akses Internet di seluruh dunia (baru saja membuka sebuah situs Twitter di Persia) tampaknya menjadi awal kreatifitas.

Bahrain adalah pangkalan Angkatan Laut Amerika Serikat Armada kelima,dan Obama sekali lagi sedang berjuang untuk menemukan kembali suaranya.Pada hari Selasa,Departemen Luar Negeri menyatakan keprihatinan atas korban tewas di Bahrain dan mendesak agar semua pihak dapat menahan diri dari tindak kekerasan.Kami berharap pemerintah (Obama) juga menekan Bahrain untuk memulai proses reformasi dan memperingatkan akan adanya aksi kekerasan berdarah.Jika penindasan terus berlangsung,Washington harus tegas2 mengecamnya.

Revolusi Mesir telah mengilhami orang di seluruh wilayah tsb dan sangat cemas dengan pemerintahan otoriter.Tapi bahkan sebenarnya tak satupun yang tahu bagaimana Mesir akan berubah.Militer "berharap" dapat menyerahkan kekuasaan kepada kepemimpinan sipil terpilih jelang Agustus.Agar janji ini berjalan dgn baik,perlu kiranya mencabut status darurat sekarang dan mulai bekerja dengan kelompok oposisi untuk merencanakan pemilu yg kredibel.


Amerika Serikat telah menjalin hubungan yg mendalam dengan militer Mesir dan bantuan lebih dari $1 milyar per tahun sbg pinjaman.Mesir harus terus didorong kearah perbaikan


Diterjemahkan dari artikel aslinya di The York Time

No comments: