WAKE UP MAN!!

Friday, March 11, 2011

TSUNAMI MENGHANTAM JEPANG

BBC

Jepanglah yg memberikan kata tsunami-artinya gelombang pelabuhan-kepada dunia;gelombang laut yg teramat merusak ini telah direkam sepanjang sejarah negara itu.

Tsunami yang dipicu oleh gempa bumi,ratusan diantaranya menyerang Jepang setiap tahun.

Sebuah gempa lepas pantai pada tahun 1707 kabarnya telah menyebabkan tsunami dan menghantam Pulau Shikoku,menelan ribuan korban tewas.

Jauh sebelumnya,pada abad ke-15,gelombang raksasa kabarnya telah menyapu habis aula perumahan di bukit Daibutsu,sebuah patung perunggu Buddha raksasa,di Kamakura,di selatan kota Tokyo.

Jepang berada di atas beberapa lempeng tektonik konvergen.Ketidakstabilan geologi menyebabkan sekitar 1.000 gempa setiap tahun.

Banyak gempa2 kecil yang terjadi tanpa dapat dideteksi manusia sebelumnya,dan warga sudah terbiasa menghadapi gempa menengah dengan aman.

Beberapa gempa bumi,bagaimanapun juga,telah terukir dalam kesadaran nasional warga Jepang.

Pada tahun 1923 gempa besar melanda Tokyo.Dikenal sebagai Gempa Besar Kanto,gempa ini berkekuatan 7,9 skala richter yg membakar hangus seluruh rumah2 kayu dan menewaskan sekitar 100.000 orang.

Tujuh puluh dua tahun kemudian,sebuah gempa berkekuatan 7,3 SR menghantam kota pelabuhan Kobe di Jepang barat.

Jalan raya roboh dan ribuan bangunan rusak.Sekitar 6.400 orang tewas dan lebih dari 400.000 terluka,kebakaran pun melanda seluruh kota.

Stasiun Sismik

Secara umum diketahui bahwa Tokyo akan mengalami gempa lainnya yg lebih kuat-dan memang gempa sekarang ini datang terlambat.

Untuk itulah Jepang terus berupaya mempersiapkan sistem responnya,infrastruktur dan warganya agar siaga menghadapi bencana yg berpotensi terjadi.

Pemerintah telah menginvestasikan dana yg begitu besar dalam sistem pemantauan Tsunami ini.Didirikan pada tahun 1952,Tsunami Warning Service-Layanan Peringatan Tsunami- dioperasikan oleh Badan Meteorologi Jepang (JMA).

Layanan ini memonitor aktivitas dari enam pusat regional,lalu menilai informasi yang dikirim oleh stasiun seismik baik dari pantai maupun lepas pantai yg dikenal sebagai Sistim Observasi Gempa Bumi dan Tsunami.

Dengan menggunakan sistem ini,JMA bertujuan untuk mengirimkan peringatan tsunami dalam waktu tiga menit tentang adanya terjadinya gempa.

Ketika gempa melanda,data mengenai kekuatan dan lokasi gempa segera ditayangkan di televisi oleh NHK.

Pesan tsb kemudian menambahkan apakah peringatan tsunami telah dikeluarkan dan jika sudah,untuk daerah mana saja.

Di kebanyakan kota,kecil dan besar,sistem pengeras suara dapat menyiiarkan informasi darurat kepada warga.

Di beberapa daerah pedesaan,penduduk juga memiliki radio yang disediakan oleh pemerintah daerah yg mana dapat menyiarkan perintah evakuasi.

Anak-anak berlatih dgn merunduk di bawah meja dalam latihan gempa sepanjang tahun di sekolah mereka.Semua orang dewasa diberi tahu dimana pusat evakuasi paling dekat dari tempat mereka-misalnya,taman atau lapangan olahraga-berada.

Tempat Penampungan Tsunami

Pos2 infrastruktur juga harus tersedia.Bangunan tinggi di kota-kota besar dirancang khusus agar tidak berguncang kuat selama gempa terjadi,agar warga merasa lebih aman didalamnya.

Mengingat kejadian gempa Kobe,peraturan baru untuk pemeriksaan bangunan gempa mulai diberlakukan,dan beberapa pemerintah daerah memberikan warganya pemeriksaan kesehatan struktural di rumah mereka.

Beberapa daerah pesisir memiliki shelter tsunami tahan-gempa,sementara yang lain telah membangun pintu air untuk menahan arus air dari tsunami.

Dan jika ledakan gempa berkekuatan di atas rata2,maka kereta peluru akan berhenti dan nuklir serta pembangkit lainnya secara otomatis akan mati untuk sementara.

Dalam segala hal,secara umum Jepang diakui sebagai salah satu negara yang paling siap menghadapi gempa.

Tetapi untuk semua perlindungan,risiko yang ditimbulkan memang teramat parah,sebagaimana yang ditunjukkan gempa besar terakhir ini.


Diterjemahkan dari artikel aslinya di BBC News

ISLAM DAN HAK-HAK PEREMPUAN

Oleh Lokhande Anees,Alkhobar

Tulisan ini mengacu pada artikel tanggal 8 Maret 2011,Editorial:Women's Day.

Selalu saja ada perdebatan sengit di semua kalangan tentang seberapa banyakkah kekuasan,kebebasan,dll,yang harus/bisa diberikan kepada perempuan.

Dalam masyarakat Muslim,ada orang-orang yang melihat masalah ini dari perspektif ajaran Islam.Lalu ada pula orang yang ingin mengikuti budaya,pikiran,kebiasaan Barat dan cara hidup dalam segala hal.

Menurut pendapat saya,wanita Muslim yang menginginkan kebebasan dan berusaha menghancurkan semua barikade pembatasan untuk tujuan ini umumnya sesat.Mereka boleh menjadi dokter,insinyur dan memilih apa pun profesi yang layak yang mereka inginkan,namun tetap harus berada dalam aturan yang ditentukan oleh ajaran Islam.Beberapa wanita Muslim yang berada di bawah pengaruh budaya Barat tidak suka memakai jilbab.Mereka hanya mau mengenakan lipstik,pemutih wajah dan memamerkan kecantikan mereka kepada para pria asing.Pertanyaan saya adalah:Inikah kehidupan yang mereka inginkan untuk memimpin atas nama kebebasan?Islam tidak akan membiarkan percampuran bebas laki-laki dan perempuan dan perempuan memamerkan kecantikannya kepada pria asing.Wanita boleh ikut bekerja,tetapi mereka harus menutup rambut mereka dan tidak harus tampil di bawah pengaruh orang-orang dengan pola pikir Barat.

Perempuan muslim tidak boleh berpikir bahwa mengikuti Sunnah Nabi (saw) akan menghambat mereka dalam hidup dan karir mereka.Sebaliknya mereka akan maju dengan martabat.Mari kita mengakui,dengan argumen tentunya,bahwa perempuan Barat menikmati lebih banyak kebebasan.Berapa rasionya perempuan Barat yang telah menjadi perdana menteri,presiden atau menteri negara mereka?dan coba bandingkan dengan pria,ternyata jumlahnya hanya sedikit.Hal ini menunjukkan bahwa di dunia Barat sekalipun tidak banyak perempuan yang memegang posisi tinggi di pemerintahan atau bisnis.

Di zaman Nabi,para wanita biasa berpartisipasi dalam medan perang,tapi pakaian mereka tetap sederhana.Dengan cara yang sama,perempuan bisa memperoleh pendidikan,mengendarai mobil,dan bekerja di kantor tanpa harus melupakan ajaran Islam.Mereka tidak harus mengangkangi batas-batas yang ditetapkan oleh Islam.Jika mereka ingat prinsip- prinsip ini,mereka pasti berhasil di dunia maupun di akhirat.


Sumber: Arab News