Nun jauh dari Tahrir Square di Kairo,seorang intelektual senior Amerika memperbaiki barisan bata rumahnya yg berantakan di lingkungan kelas-pekerja.Namanya Gene Sharp.Bungkuk dan ubanan di usianya yg 83th,ia menanam anggrek,belum menguasai Internet dan hampir tidak tampak seperti manusia berbahaya.Gak nyangka,ilmuwah bisa gaptek gini hehehe
Tapi bagi Diktator Dunia,ide-idenya bisa berakibat fatal.
Tak banyak sih orang Amerika yg peduli dgn Sharp.Tapi selama puluhan tahun,karya tulisnya tentang revolusi tanpa kekerasan-yang paling terkenal "From Dictatorship to Democracy," sebuah buku panduan setebal 93 halaman tentang cara2 menumbangkan penguasa otoriter,bisa di-download dalam 24 bahasa-telah mengilhami para pembangkang di seluruh dunia,termasuk di Burma,Bosnia,Estonia dan Zimbabwe,dan kini Tunisia dan Mesir.
Ketika Gerakan Pemuda 6 April di Mesir sedang berusaha kembali pulih dari upaya gagal tahun 2005,para pemimpinnya terombang-ambing dgn "Ide gila" menumbangkan pemerintahan,kata Ahmed Maher,seorang pakar strategi terkemuka.Mereka,dengan tak sengaja,teringat nama Sharp saat mengamati gerakan Serbia,Otpor,yang telah dipengaruhinya.
Ketika aktivis non-partisan dari 'International Center on nonviolence',yang melatih para aktivis pro-demokrasi,menyelinap ke Kairo beberapa tahun lalu untuk melakukan lokakarya,diantara karya tulis yg disebarkan adalah buku Sharp berjudul,"198 Metode melakukan aksi tanpa kekerasan," yg berisi daftar taktik yang berkisar dari mulai mogok makan bagi "demonstran" hingga "Mengungkapkan identitas agen rahasia."
Dalia Ziada,seorang blogger Mesir dan aktivis yang menghadiri lokakarya dan kemudian mengorganisir aktivitas serupa dengan caranya sendiri,mengatakan para peserta pelatihan tsb aktif dlm pemberontakan baik di Tunisia maupun Mesir.Dia mengatakan beberapa aktivis nenerjemahkan nukilan hasil karya Sharp ke dalam bahasa Arab,dan bahwa pesan tentang "menyerang kelemahan diktator" benar2 melekat pada diri mereka.Peter Ackerman,mantan mahasiswa Sharp yang mendirikan pusat anti-kekerasan dan melangsungkan lokakarya di Kairo,menyebut mantan mentornya sebagai bukti bahwa "ide memang memiliki kekuatan dasyat."
Sharp,seorang yang keras kepala namun sangat pemalu,berhati- hati untuk tidak terlalu bangga akan karyanya.Dia lebih pemikir daripada revolusioner,meskipun ketika masih muda ia pernah ikut dalam protes aksi duduk dan mendekam sembilan bulan di penjara federal di Danbury,Connecticut,karena menentang Perang Korea.Dia tidak pernah melakukan kontak apapun dengan para pengunjuk rasa Mesir,katanya,meskipun baru- baru ini mengetahui bahwa Moslem Brotherhood telah memposting isi buku "From Dictatorship to Democracy" di Website mereka.
Meskipun telah menyaksikan revolusi yang mampu menggulingkan Hosni Mubarak sebagai tanda "dorongan," Sharp berkata,"Rakyat Mesir-lah yg melakukan itu-bukan aku".
Ia menonton kejadian di Kairo tsb melalui CNN dari rumahnya yang sederhana di Timur Boston,yang ia beli pada th 1968 seharga $ 150 plus Back Taxes.
Rumahnya berfungsi sebagai kantor pusat dari Lembaga Albert Einstein,organisasi yang didirikan Sharp pada tahun 1983 sambil mengadakan seminar di Harvard dan mengajar ilmu politik di Universitas of Massachusetts,Dartmouth.
Lembaga ini terdiri dari Ia sendiri;asistennya,Jamila Raquib,yang keluarganya melarikan diri ke Soviet akibat penindasan di Afghanistan ketika ia masih berusia5 th,seorang manajer kantor paruh-waktu dan seorang campuran Golden Retriever bernama Sally.Di dinding kantor mereka terpampang stiker bumper bertuliskan "Gotov Je!"-Serbian for "He is finished!"
Di era Twitter yg begitu revolusioner,Internet memiliki sedikit daya tarik bagi Sharp.Dia tidak punya akun di Facebook memang dan tidak berusaha berperan di Web Einstein.("Aku harus bisa,"katanya meminta maaf.) Jika dia harus mengirimkan e-mail,ia akan melihat catatan yg ditulis tangan yg telah ditempelkan Nona Raquib,asistennya,di pintu dekat komputer 'state-of-the-art' Macintoshnya yg dipenuhi dengan buku dan kertas."Untuk membuka email-kosong,"tertulis pada catatan tsb,"klik sekali pada ikon yang mengatakan 'New' di bagian atas jendela.".hahaha ampe segitunya
Beberapa orang menuduh Sharp seorang aktivis politik anti perang yang beraliran kiri,ini dikarenakan pada tahun 1950-an,ia menulis untuk sebuah publikasi bernama "Peace News" dan ia pernah bekerja sebagai sekretaris pribadi A.J. Muste,seorang aktivis serikat pekerja terkemuka,namun dia menegaskan bahwa ia kehilangan paham pasifisnya dan kini menggambarkan dirinya sebagai "lintas-partisan."...(bersambung)
Sumber: The New York Times
No comments:
Post a Comment